Menurut sebuah penelitian, dengan mengenalkan anak terhadap susu sapi dalam dua minggu awal kehidupannya ternyata dapat mencegah anak untuk mengidap alergi susu sapi pada nantinya.
Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa anak yang diberikan susu sapi lebih dari usia dua minggu ternyata memiliki risiko alergi susu sapi 19 kali lebih besar dibandingkan dengan anak yang sudah diberikan susu sapi dalam dua minggu awal masa kehidupannya.
Namun, peneliti menambahkan bahwa memberikan susu sapi pada anak pada dua minggu awal kehidupan bukanlah jaminan bahwa anak tersebut akan terhindar dari alergi susu sapi. Dan, bila setelah diberikan susu sapi timbul reaksi alergi seperti ruam atau sang anak memuntahkannya, maka sebaiknya anak segera dikonsultasikan kepada ahli alergi.
Selain itu, peneliti bukanlah bermaksud untuk menganjurkan mengganti ASI dengan susu sapi. ASI tetaplah menjadi asupan nutrisi utama. Sedangkan penambahan susu sapi ini hanyalah dimaksudkan untuk mencegah anak mengidap alergi susu sapi pada nantinya, khususnya bagi anak yang di keluarganya memiliki riwayat alergi yang sama.
Alergi terhadap protein susu sapi termasuk salah satu jenis alergi yang banyak dialami dan cukup berbahaya bagi penderitanya. Reaksi alergi yang dapat ditimbulkan diantaranya ruam, gejala-gejala pada saluran pernapasan dan saluran cerna, bahkan sampai dapat menyebabkan penderitanya mengalami syok dan kematian.
Source: news.yahoo.com
Perhatian: Dibebaskan menyalin sebagian ataupun keseluruhan isi blog ini demi kepentingan pendidikan kesehatan bagi masyarakat umum dengan ketentuan mencantumkan alamat link blog ini sebagai sumbernya.
Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa anak yang diberikan susu sapi lebih dari usia dua minggu ternyata memiliki risiko alergi susu sapi 19 kali lebih besar dibandingkan dengan anak yang sudah diberikan susu sapi dalam dua minggu awal masa kehidupannya.
Namun, peneliti menambahkan bahwa memberikan susu sapi pada anak pada dua minggu awal kehidupan bukanlah jaminan bahwa anak tersebut akan terhindar dari alergi susu sapi. Dan, bila setelah diberikan susu sapi timbul reaksi alergi seperti ruam atau sang anak memuntahkannya, maka sebaiknya anak segera dikonsultasikan kepada ahli alergi.
Selain itu, peneliti bukanlah bermaksud untuk menganjurkan mengganti ASI dengan susu sapi. ASI tetaplah menjadi asupan nutrisi utama. Sedangkan penambahan susu sapi ini hanyalah dimaksudkan untuk mencegah anak mengidap alergi susu sapi pada nantinya, khususnya bagi anak yang di keluarganya memiliki riwayat alergi yang sama.
Alergi terhadap protein susu sapi termasuk salah satu jenis alergi yang banyak dialami dan cukup berbahaya bagi penderitanya. Reaksi alergi yang dapat ditimbulkan diantaranya ruam, gejala-gejala pada saluran pernapasan dan saluran cerna, bahkan sampai dapat menyebabkan penderitanya mengalami syok dan kematian.
Source: news.yahoo.com
Perhatian: Dibebaskan menyalin sebagian ataupun keseluruhan isi blog ini demi kepentingan pendidikan kesehatan bagi masyarakat umum dengan ketentuan mencantumkan alamat link blog ini sebagai sumbernya.
Apabila Anda ingin berlangganan berita terbaru dari Gigi Sehat Badan Sehat, daftarkanlah alamat email Anda dengan meng-klik kata berlangganan: Berlangganan. Berita terbaru dari Gigi Sehat Badan Sehat akan langsung dikirimkan ke email Anda.
Kembali ke halaman utama 

0 Response to "Alergi Susu Sapi Mungkin Dapat Dihindari"
Post a Comment